Sabtu, 26 April 2014

Gaya Hidup Modern

Hari ini aku mau berbagi tentang gaya hidup masyarakat zaman sekarang ini, yaitu:

1. Materialistis
Materialistis berasal dari dua kata, yaitu "material" dan "isme". Material adalah harta, uang, dan semua benda - benda yang berhubungan dengan barang berharga, sedangkan isme itu adalah suatu aliran. Jadi, materialistis adalah suatu pandangan orang yang hidup di dunia ini yang selalu mengejar kekayaan/ uang dan dia akan rela melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan uang/ barang berharga.

Contohnya: seorang ayah/ ibu yang selalu bekerja dari pagi hingga malam, sehingga ia lupa kalau mereka mempunyai keluarga dan anak. Lalu, seorang karyawan/ anggota DPR yang mau melakukan korupsi demi mendapatkan uang padahal mereka tau kalau melakukan korupsi akan mendapat hukuman yang lumayan berat.

Pandangan ini merupakan hal yang bertentangan dengan firman Tuhan.


2. Hedonistis
adalah pandangan hidup yang menganggap tujuan hidup manusia itu adalah memenuhi keinginan duniawi dan mencapai kesenangan dirinya sendiri. Jadi, berbuat apa saja yang dapat membuat ia senang.

Contohnya: hidup dalam seks bebas, minum biir, suka ngetrek.






3. Individualistis
adalah paham yang menggangap bahwa manusia sendiri memelukan perhatian khusus. Jadi, maksudnya adalah paham yang menganggap kalau diri sendiri lebih penting daripada orang lain.

Gaya hidup ini sudah sering kita dengan di dalam kehisupan masyarakat, misalkan saja kehidupan kita di kota, kebanyakan orang - orang kota lebih mementingkan diri sendiri. Rasa bersosialisasinya kurang/ sedikit. Contohnya: Di kompleks tempat tinggal orang - orang berkelas atas, kebanyak mereka tidak mengenal para tetangganya, sehingga kalau tetangganya ada yang membutuhkan pertolongan mereka tidak mengetahuinya. Mereka terlalu sibuk sendiri pada urusannya masing - masing. Mentang - metang mereka sudah mempunyai teknologi sendiri untuk menemaninnya sebagai pengganti teman.

Sedangkan di perdesaan, kebanyak mereka masih mengenal satu sama lainnya, sehingga individualistik mereka kurang. Rasa solidaritas mereka lebih tinggi dibandingkan dengan orang - orang kota.

4. Konsumerisme
adalah gaya hidup yang suka menghabiskan waktu untuk berbelanja. Jadi, kalau tidak berbelanja sehari serasa hidupnya kurang apdol, kurang puas, atau kurang gimana gitu.
Contohnya: suka berfoya - foya, membeli pakaian bermerk walaupun ada pakaian yang lebih murah dan bahannya jauh lebih nyaman untuk dipakai, membeli gadget sesuai dengan perkembangan zaman, mengingini apa yang dimiliki orang lain, dan membeli barang - barang yang kurang dipelukan.












Jadi, bagi anda yang merasa memiliki gaya hidup ini, UBAHLAH GAYA HIDUP ANDA karena gaya hidup yang saya bagikan itu adalah gaya hidup yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Jdi, kalau anda tidak ingin membuat hati Pencipta-mu sedih, ubahlah gaya hidup anda menjadi yang berkenan di hadapan Tuhan.
Selamat merubah hidupmu menjadi yang lebih baik dan GOD BLESS YOU!

Sabtu, 12 April 2014

Kesetiaan

Hai, hari ini aku mau berbagi nih sama kalian semua. Topik kita hari ini tentang kesetiaan. Kalau kita udah terima Yesus jangan tinggalkan Dia yaa.. Kita harus setia sama Dia. Kalau ga bisa ya diusahin deh, masa kita bisa setia sama pacar kita, tapi gak bisa sih setia sama Tuhan. Padahal ya kalo dipikir - pikir, perfect yaa perfect-kan Tuhan dibandingkan cowo/ cewe kamu. Aku kasih video yaa buat membuka post-an ku kali ini..



Di dalam video ini, ditunjukan kesetiaan seorang anak (Dong Haeng) yang tetap menjaga kayu salib yang Tuhan titipkan sampai Tuhan datang. Walau angin besar dan hujan menerpa ia dan kayu salib itu, ia tetap berusaha untuk menjaga dan menahan sekuat tenaganya agar salib itu tidak jatuh. Tetapi, seiring berjalannya hari ada satu kali, ia terjatuh ke tanah karena keadaannya yang lemah dan tidak bertenaga. Tetapi, ia teringat kalau dia diberikan tugas untuk menopang salib sampai Tuhan datang. Singkat cerita, dia tetap setia atas permintaan Tuhan sampai Ia datang.

Nah, setelah kita lihat video ini, aku mau mengajak kalian untuk setia kepada Tuhan kita. Yuk, kita mulai dari hal - hal yang kecil terlebih dahulu. Kita tidak perlu mencoba dari hal ekstrim misalnya kayak di video itu, kita menopang salib, tapi kita bisa mulai dari kehidupan sehari - hari misalnya setia untuk selalu berdoa sama Tuhan kapanpun dan dimana pun. Trus, jangan tinggalin Tuhan saat kita senang dan pada saat sedih kita baru datang ke Tuhan. Coba kamu bayangin gimana sih perasaan Tuhan kalo dijadiin tempat buangan. Misalnya, kamu punya seorang teman dan temanmu punya pacar. Di saat senang, temanmu ga inget sama kamu. Dia selalu berdua sama pacarnya. Trus, di saat temen kam itu lagi berantem sama cowoknya baru dia ke kamu. Pasti kamu sebel kan? Apa sih giliran sedih aaja lu ke gua, lah waktu lu senang lupa sama gua. Kita diannggep seperti tepat buangan sampah, kita terimanya susahnya doang. Nah, kamu sebel kan kalo digituin, jadi jangan kayak gitu yaa ke Tuhan! Yaa,, untuk setia susah c ga segampang diucapin, seperti orang kalo mau nikah tuh bilangnya saya akan setia samapai mati, ehh malah ada artis barat tuh yang udh ucapin janji setia untuk nikah,tapi nikahnya cuma 48 jam doang. Kalo itu mah cuma OMDO. Pasti untuk melakukan kesetiaan emang ga mudah c, tapi kamu berserah aja sama Tuhan dan minta pertolongan, Dia pasti tidak akan membiarkan kamu jatuh. Justru Dia bakalan batuin kamu kok, so gak ada alasan lagi yaa buat tidak setia sama Tuhan! Semua bisa kita lakuin kok, asal ada kemauan dari diri kita.

Selasa, 08 April 2014

LEARN FROM JESUS CHRIST, THE SON OF GOD (Rela Berkorban)


Pada hari ini, aku mau berbagi tentang rela berkorban. Apa sih rela berkorban itu?
Rela berkorban itu berasal dari 2 kata, yaitu rela dan korban. Kalau rela berarti bersedia memberikan sesuatu dengan iklas, senang hati, tidak mengharapkan imbalan bahkan mau memberikan sebagian dari apa yang kita miliki sekalipun hal itu membuat diri kita menderita. Dan, korban berarti sebagai tumbal. Jadi, dapat diambil kesimpulan kalau rela berkorban itu adalah memberikan diri untuk kepentingan orang lain. Nah, sebelum itu, kamu bisa liat video ini..


Setelah kamu lihat video ini, apa yang kamu dapat? Seorang anak kecil yang bisa dibilang itu adalah diri kita. Dia terkena lemparan batu kecil, tetapi dia marah kepada Tuhan.. Padahal, Tuhan itu terlempar dengan banyak batu yang lebih besar daripada kita. Tapi, apakah Tuhan marah?? Apakah Tuhan jengkel? ENGGAK! Justru Ia malah terus melindungi kita dari batu - batu yang besar..
Pernahkah kita berkorban untuk orang tua kita? Untuk kakak dan adikmu? Teman - temanmu? atau Orang lain yang belum kamu kenal?
  
Bisa kita ambil contoh dari cerita kehidupan Tuhan Yesus karena hanya Tuhanlah yang dapat melakukan rela berkorban dengan sempurna. Pengorbanan yang ia lakukan itu tidak tanggung - tanggung, yaitu menyerahkan nyawa-Nya untuk keselamatan manusia. Pengorbanan-Nya sampai mati di kayu salib (Filipi 2:5-8 dan Yohanes 15:11-14). Guys, itu bukan pengobanan yang biasa - biasa kan? Bahkan tidak ada seorang pun yang mau memberikan nyawanya untuk kepentingan orang lain bukan?

 
Kita bisa melakukan hal rela berkorban, walaupun tidak harus seperti yang Tuhan lakukan. Kita tidak perlu melakukan hal - hal yang ekstrim terlebih dahulu, tetapi kita dapat mencoba melakukan dari rela berkorban dengan hal - hal yang kecil. Misalnya, mencuci piring orang lain, papi, mami, koko, adik, cici, atau siapa pun yang ada di rumahmu. Itu sudah dapat dikatakan rela berkorban kok, kamu rela waktu kamu dibuang sedikit untuk mencuci piring mereka, padahal besok kamu ada banyak ulangan dan tumpukan peer yang harus dikumpul besok. Selain itu, misalnya saat di sekolah temanmu tidak membawa makanan, sedangkan kamu hanya membawa 1 buah roti isi coklat yang paling kamu suka dan kamu saat itu sangat lapar. Lalu, kamu membagikan rotimu menjadi sama rata, itupun kamu sudah rela berkorban karena hanya memakan roti 1 buah saja tidak kenyang apalagi 1 roti harus dibagi 2. Yaa, tapi kedua contoh itu tidak sebanding dengan apa yang telah pencipta kita lakukan. Jadi, tidak ada salahnya untuk rela berkorban demi orang lain, walaupun rela berkorban yang sederhana. TAPI, itu sangat berarti bagi orang tersebut.