Minggu, 06 April 2014

LEARN FROM JESUS CHRIST, THE SON OF GOD (Mengasihi Musuh)


Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk saling mengasihi musuh kita.

1. Kita harus mengasihi musuh kita dengan tulus. Maksudnya kita harus menerima keberadaan
 orang tersebut apa adanya, lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya, serta kita mau menjalin komunikasi dengan mereka. Biasanya kecenderungan kita pasti tidak mau melihat dia, bertemu saja tidak mau, apalagi untuk berbicara tatap muka. Akan tetapi, seharusnya kita belajar dari Tuhan Yesus yang sudah terlebih dahulu memberikan kita contoh. Tuhan mengasihi kita apa adanya, bahkan Ia tidak pernah membalaskan kesalahan kita. So, Tuhan yang tidak pernah salah mau mengasihi musuh dengan tulus kok, masa kita ngak mau mengasihi musuh kita?? Toh, kita juga pasti pernah melakukan kesalahan, sehingga membuat orang kesal dan kita menjadi musuh orang tersebut.

2. Menegur dengan kasih. Di sini Tuhan mengajarkan kita untuk tidak menceritakan kesalahan seseorang kepada orang lain. Biasanya kecenderungan seseorang untuk mengossip/ menceritakan kesalahan orang lain, sehingga kesalahan tersebut dapat "mendunia" dalam arti menyebar dengan cepat. Seharusnya, kita belajar dari Tuhan lagi seperti pada Yohanes 4:1-42. Di situ diceritakan tentang percakapan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria, Yesus tidak marah - marah kepadanya dan Ia tidak membeberkan kesalahan perempuan Samaria tersebut. Tetapi, Ia malah menegurnya dengan kasih/ lemah lembut secara empat mata untuk menyelesaikan masalahnya.

                                                3. Mendoakannya dan tidak membalas. 
Kita tidak mempunyai hak untuk membalas kesalahan orang lain melaikan Tuhanlah yang mempunyai hak dalam hal itu. Misalnya, seorang teman kita memukul kita, sedangkan kita tidak berbuat kesalahan kepadanya. Biasa hal yang dilakukan kita adalah membalasnya bahkan pembalasan kita pasti akan lebih kejam daripada perbuatannya. Justru, Tuhan mengajarkan kita untuk mendoakan dan tidak membalas orang yang bersalah kepada kita, seperti Tuhan yang mendoakan orang - orang yang menyalibkan-Nya bahkan meludahi-Nya (Lukas 23:34)

4. Tidak menghakimi. Kita semua adalah manusia berdosa, sehingga kita tidak boleh menghakimi seseorang atas kesalahan mereka kepada kita. Tuhan saja yang perfect seperfect perfectnya yang sempurna aja tidak mau menghakimi orang yang bersalah kok. (Yoh. 8:1-11; bnd. 4:1-42). Di saat orang banyak membawa seorang perempuan yang berzinah datang kehadapan Tuhan dan orang banyak ini menghakiminya, tetapi Yesus? Apakah Ia ikut menghakiminya?? TIDAK! Justru Ia mengatakan "barangsiapa diantara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Yesus membela perempuan itu bukan berarti Ia setuju dengan perbuatan perempuan itu, tetapi Ia mau menyadarkan banyak orang tentang betapa mudahnya menilai orang lain sementara bersikap sok suci dan sok benar.

                                                5. Mengampuni.
Kita haru terus menerus mengampuni dan memaafkan orang yang bersalah pada kita tanpa batas. Kita tidak boleh bosan untuk mengampuni. Tuhan aja mau kok mengampuni kita yang berdosa, bahkan Ia menjawab pertanyaan Petrus dari pertanyaan Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika mereka berbuat dosa kepadaku?, "sampai tujuh puluh tujuh kali."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar